Suatu lesi apical inflamasi yang dirawat endodontik,
bisa merespon baik terhadap proses penyembuhan. Namun dalam proses penyembuhan,
mungkin dapat menghasilkan suatu jaringan parut yang dikenal dengan apical scar
1.
Apical scar merupakan lesi periapikal
kronis yang terjadi pasca perawatan endodontik. Jaringan parut ini terjadi akibat
respon reparatif oleh tubuh yang merupakan variasi dalam proses penyembuhan,
sehingga menghasilkan jaringan fibrosa.
Lesi periapikal berasal dari nekrosisnya pulpa gigi
yang menyebabkan patologi pada tulang rahang. Paparan bakteri pada pulpa gigi
dan berbagai produknya bertindak sebagai antigen, yang menimbulkan respon
inflamasi non spesifik serta reaksi imunologi spesifik dalam jaringan
periradikular yang menyebabkan lesi periapikal 3.
Penyebab utama lesi periapikal adalah persistensi
dari mikroorganisme dalam saluran akar. Mikroorganisme yang ditemukan dalam
kasus-kasus ini sebagian besar Gram-positif (Cocos, bacillus dan filamen, seperti Actinomyces, Enterococcus dan Propionibacterium 2.
Selain itu penyebab non-mikrobial lesi periapikal
pasca perawatan endodontic adalah penggunaan gutta perca sebagai bahan pengisi
saluran akar dapat menghasilkan suatu lesi radiolusen pada periapeks tanpa
gejala. Hal ini disebabkan karena bahan
tersebut dapat merangsang respon lokal intense dalam jaringan, ditandai oleh
makrofag dan sel multinukleat raksasa. Bahan lain yang dapat merangsang respon
lokal tesebut adalah paper point,
amalgam, endodontic sealant, dan
garam yang mengandung kapur berasal dari ekstrusi Ca(OH)2 3.
Pada apical scar, terdapat jaringan ikat padat pada
apeks gigi setelah pengisisan saluran akar. Tidak selalu merupakan kegagalan
endodontik. Pemeriksaan mikroskopis mengungkapkan fibroblast yang tersebar
dalam serat kolagen pada tulang 1. Tidak seperti granuloma apikal,
sel-sel inflamasinya bukan fitur dan vaskularisasinya sedikit. Bekas luka apikal
ukurannya kecil tanpa gejala, dan radiolusen. Apabila diamati secara periodik
selama beberapa tahun maka keadaan tersebut akan membaik.
Biasanya
dokter bedah mengisi dengan
bekuan darah yang mengatur dan akhirnya memineralisasi dan meremodeling seperti
tulang.
• Kadang-kadang, mineralisasi normal dan remodeling gagal terjadi.
• Pasien asimtomatik dan tidak ada perawatan yang dibutuhkan.
• Kadang-kadang, mineralisasi normal dan remodeling gagal terjadi.
• Pasien asimtomatik dan tidak ada perawatan yang dibutuhkan.
Referensi
:
2. Apical Periodontitis: Microbial Infection and Host
Responses hal 1-9. Dag Ørstavik and Thomas Pitt Ford.
3. The post-endodontic periapical lesion: Histologic
and etiopathogenic aspects. Miguel Peñarrocha Diago. Valencia
University Medical and Dental School. 2007
0 comments:
Post a Comment