ABSTRAK
Tumor glandula salivarius jarang terjadi pada anak-anak dan insidennya berbeda dengan orang dewasa. Tumor glandula salivarius pada anak-anak tidak hanya menyerang glandula salivarius mayor tetapi ada juga yang menyerang glandula salivarius minor. Di jurnal dilaporkan kasus pleomorphic adenoma palatum yang terjadi pada anak-anak umur 13 di thailand. Anak wanita tersebut datang ke rumah sakit sawanpracharak dengan keluhan utama adanya pembengkakan di sisi kiri palatum. Mukosa mulutnya dilapisi oleh lesi yang utuh. Pada radiografi oklusal tidak ada gambaran dekstruksi tulang. Biopsi insisional dilakukan pada pasien. Biopsi menunjukkan beberapa duktus dikelilingi oleh sel kuboid. Duktus tersebut dikelilingi oleh sel mioepitel, dengan gambaran plasmacytoid. Pasien dirawat dengan eksisi lokal dan setelah delapan tahun pasca operasi tidak menunjukkan kekambuhan. Diagnosa banding pembengkakan palatum pada anak-anak dan perawatan pleomorphic adenoma palatum juga di bahas.
PENGANTAR
Tumor glandula salivarius kurang dari 3% dari tumor kepala dan leher. Lebih sering terjadi pada dewasa di bandingkan dengan anak-anak. Hanya 0,3-5% tumor glandula salivarius terjadi pada anak-anak berusia 16 tahun bahkan lebih muda. Diantara semua tumor glandula salivarius, adenoma pleomorphic merupakan lesi yang paling sering ditemui, mencapai sekitar 60% dari semua neoplasma glandula salivarius. Pleomorphic adenoma juga merupakan neoplasma yang paling sering terjadi pada anak-anak, dengan persentase 66-90%. Kebanyakan tumor glandula salivarius terjadi pada glandula salivarius mayor, terutama glandula parotid. Pleomorphic adenoma paling umum terjadi di glandula parotid. Pleomorphic adenoma juga sering terjadi di dalam rongga mulut. Palatum paling sering terkena pleomorphic adenoma. Yang kedua daerah sering terkena adalah bibir atas pada mukosa bukal. Pleomorphic adenoma pada glandula salivarius minor jarang terjadi pada anak-anak tetapi sering terjadi di daerah palatum. Bagian intra oral lainnya adalah bibir atas, mukosa bukal, lidah, dan gingiva.
LAPORAN KASUS
Gadis berusia 13 tahun datang ke rumah sakit Sawanpracharak dengan keluhan utama adanya benjolan di sisi kiri palatum. Tidak ada riwayat kesehatan yang menyokong penyakit tersebut, selain itu gadis tersebut tidak memiliki riwayat alergi obat. Gadis tersebut bercerita bahwa benjolan tersebut sudah ada sejak 3 tahun yang lalu, tetapi pertumbuhannya mulai tumbuh cepat dalam 3 bulan terakhir. Pada saat pemeriksaan intra oral didapatkan adanya massa jaringan lunak sebesar 1,5 cm. Dengan diameter terbesar disisi kiri palatum durum. Mukosa mulut telah ditutupi secara utuh oleh lesi. Lesi tersebut memiliki konsistensi kenyal dan tidak nyeri ketika di palpasi. Radiografi oklusal menunjukkan tidak adanya kehancuran tulang. Biopsi insisional dilakukan pada pasien. Secara mikroskopik, lesi menunjukkan epitel skuamos menutupi jaringan ikat. Jaringan ikat yang berada di bawah duktus yang dilapisi oleh sel kuboid. Duktus dikelilingi oleh sel mioepitel dimana terdapat gambaran plasmacitoid. Beberapa duktus mengandung bahan amorf eosinophilik. Diagnosa yang ditegakkan adalah pleomorphik adenoma. Pasien dirawat dengan eksisi lokal dengan menggunakan penempatan upper stent. Pasca operasi pasien tidak mengalami keluhan sedikit pun. Setelah 8 tahun pasca operasi dilakukan follow up ternyata tidak menunjukkan tanda-tanda kekambuhan.
DISKUSI
Untuk tumor glandula salivarius pada anak, harus sangat diperhatikan bahwa tumor tersebut memiliki kecendrungan untuk menjadi ganas tanpa memperdulikan pembesaran ukurannya. Mukoepidermoid karsinoma merupakan tumor yang paling ganas sedangkan pada umumnya pleomorphic adenoma merupakan tumor jinak. Pleomorphic adenoma palatum pada anak-anak dan remaja termasuk masih jarang terjadi. Dilaporkan ada 470 kasus tumor glandula salivarius terjadi pada remaja dibawah umur 18 tahun dan Untuk pertama kalinya dilaporkan terdapat dua kasus pleomorphic adenoma palatum terjadi pada anak-anak. Setelah itu, terdapat 13 kasus tambahan dari literatur inggris lainnya. Baru-baru ini, daniel dkk melaporkan dua kasus yang serupa sehingga total kasus secara keseluruhan mencapai 17 kasus. Usia dari 16 pasien tersebut berkisar antara 5 sampai 17 tahun dengan rata-rata umurny 10,75 tahun. Usia 10 sampai 16 tahun merupakan dekade pertama dalam kehidupan manusia. Usia pasien dalam kasus ini sedikit lebih tua dibandingkan laporan kasus sebelumnya. Jenis kelamin pada kasus ini sesuai dengan ratio yang menunjukkan perbandingan wanita dengan pria sebesar 1,29:1. Diagnosa banding pada kasus ini adalah abses palatal, odontogenik dan non odontogenik kista, tumor jaringan lunak dan tumor glandula salivarius. Abses palatal disingkirkan, dikarenakan karena pada saat pemeriksaan klinis tidak ditemukannya kerusakan periodontal secara menyeluruh maupun secara lokal pada gigi non vitalnya. Sebagai tambahan, pasien tidak menunjukkan tanda-tanda inflamasi. Odontogenik dan non odontogenik juga disingkirkan dikarenakan tidak menunjukkan gambaran kistik. Jaringan palatal mengandung komponen jaringan lunak dan kumpulan jaringan kelenjar glandula salivarius minor. Hasil menunjukkan, tumor jaringan lunak seperti fibroma, lipoma, neurofibroma, neurilemmoma, dan juga tumor glandula salivarius, sehingga diagnosa banding kista odontogenik dan nonodontogenik perlu dipertimbangkan. Limphoma juga bisa terjadi pada pembengkakan palatum anak-anak. Fakta menunjukkan pasien tidak menunjukkan tanda serta gejala yang berhubungan dengan tumor ganas seperti ulcer, nyeri, dan parastesia,disertai dengan pembesaran yang lambat dalam waktu tiga bulan maka diagnosa banding limphoma tidak mungkin.
Perawatan pleomorphic adenoma pada anak-anak dan dewasa sama. Perawatan yang dipilih untuk pleomorphic adenoma pada tumor glandula salivarius adalah eksisi lokal yang luas dengan membuka periosteum atau tulang jika kedua hal tersebut ikut terlibat. Enukleasi sederhana pada tumor ini digunakan untuk memantau kekambuhan tingkat tinggi dan dapat dihindari. Pecahnya kapsul atau tumor spillage diyakini dapat menyebabkan risiko kekambuhan, jadi diseksion dengan teliti sangatlah penting. Kekambuhan pleomorphic adenoma palatum pada anak-anak setalah operasi dilaporkan 2 dari 16 kasus dari literatur inggris.
0 comments:
Post a Comment