skip to main | skip to sidebar

About me

My Photo
Putri Ferina Aprilia
View my complete profile

Arsip

  • ▼ 2018 (6)
    • ▼ January (6)
      • Malignant Neoplasma
      • Sel basal carcinoma
      • Impaksi Gigi
      • INFLAMATORY CyST
      • Replantasi
      • Pleomorphic Adenoma di Palatum pada Anak-anak, Lap...
  • ► 2012 (30)
    • ► January (30)
  • ► 2011 (54)
    • ► December (47)
    • ► April (7)

Mrs Pinky

Impaksi Gigi

Monday, January 8, 2018

1. A. Pengertian Impaksi
Gigi geligi dalam rongga mulut akan mengalami erupsi menurut urutan waktu erupsi masing-masing jenis gigi, mulai dari fase gigi sulung sampai mengalami pergantian menjadi fase gigi permanen. Proses erupsi masing-masing pada fase gigi sulung maupun permanen akan terjadi secara fisiologis dan jarang sekali mengalami gangguan. Gangguan erupsi pada umumnya terjadi pada fase pergantian dari gigi sulung menuju fase gigi permanen sehingga gigi permanen tertentu tidak mengalami erupsi dan bisa jadi terjadi impaksi.
       Gigi impaksi atau gigi terpendam biasanya diartikan untuk gigi yang erupsinya oleh sesuatu sebab terhalang sehingga gigi tersebut tidak keluar dengan sempurna mencapai oklusi yang normal di dalam urutan susunan gigi geligi.

1. B. Etiologi Gigi Terpendam Menurut Berger
      a. Kausa Lokal
            1. Posisi gigi yang abnormal
            2. Tekanan terhadap gigi tersebut dari gigi tetangga
3. Penebalan tulang yang mengelilingi gigi tersebut
4. Kurangnya tempat untuk gigi tersebut
5. Gigi desisui persistensi (tidak mau tanggal)
6. Pencabutan gigi yang prematur
7. Inflamasi yang kronis yang menyebabkan penebalan mukosa    
                sekeliling gigi
8. Adanya penyakit-penyakit yang menyebabkan nekrose tulang      
    karena inflamasi atau abses yang ditimbulkannya
9. Perubahan-perubahan pada tulang karena penyakit eksantem
                pada anak-anak

      b. Kausa Umur
     Gigi terpendam dapat terjadi juga bila tidak ada kausa lokal dan  dapat disebabkan karena :
1. Kausa Prenatal
                a. Keturunan
   b. “ Miscegenation “
            2. Kausa Postnatal
                a. Ricketsia
   b. Anemia
   c. Siphilis kongenital
   d. TBC
   e. Gangguan kelenjar endokrin
     f. Malnutrisi
3. Kelainan Pertumbuhan
   a. Cleido cranial dysostosis
   b. Oxycephali
   c. Progeria
   d. Achondroplasia
   e. Celah langit-langit
Cleido Cranial Dysostosis :
terjadi pada masa kongenital dimana terjadi kerusakan atau ketidakberesan dari pada tulang cranial. Hal ini biasanya diikuti dengan persistensi gigi susu dan tidak erupsinya atau tidak terdapatnya gigi permanen, juga ada kemungkinan dijumpai gigi supernumeri yang rudimenter.
Oxycephali :
Suatu kelainan dimana terdapat kepala yang lonjong, diameter muka belakang sama dengan dua kali kanan atau kiri. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan rahang.
Progeria :
Merupakan suatu kelainan dimana penderita terlalu cepat tua. Kelainan ini merupakan suatu bentuk infantilisme yang ditandai dengan :
   - Tubuh yang tetap kecil
- Tidak ada tanda-tanda kedewasaan seperti bulu ketiak, bulu pubis dan  lain sebagainya
   - Kulit berkerut, rambut putih, muka, kelakuan dan tindakan seperti
     orang tua
Achondroplasia :
Suatu penyakit dari kerangka yang dimulai dari fetus dan memberi bentuk kerdil, tulang-tulang rawan tidak tumbuh normal.
Celah langit-langit :
Dimana tidak ada perlekatan antara tuber maksilaris dengan tuber palatinalis, kebamyakan kasus ini penyebabnya herediter.

1. C.  Tanda-tanda umum dan gejala terjadinya gigi impaksi adalah :
       - Rasa sakit atau perih disekitar gusi
       - Pembengkakan disekitar rahang
       - Pembengkakan dan berwarna kemerahan pada gusi disekitar giig yang tersangka impaksi
       - Rahang sakit
       - Bau mulut
       - Rasa tidak nyaman ketika mengunyah sesuatu disekitar daerah tersangka impaksi tersebut
       - Sakit kepala yang lama atau sakit rahang

Posted by Putri Ferina Aprilia at 7:13 PM  

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod

Work under CC License.

Creative Commons License