Monomorphic Adenomas terdiri dari populasi sel epitelial isomorphic dan sedikit elemen neoplastic ikat-karakter mixed tumors.
Klasifikasi Monomorphic Adenoma
• Basal sel adenoma-solid, tubular, trabecular, membranos
• Canalicular adenoma
• Myophitelioma
• Oncocytic tumors, terbagi menjadi dua yaitu oncocytoma dan papillary cystadenoma lymphomatosum (warrthin’s tumor)
• Sebacecus adenoma
1. Basal Cell Adenomas
• Terjadi lebih kurang 1% - 2% pada kelenjar saliva adenoma
• Sekitar 70% ditemukan pada kelenjar parotis
• Pada kelenjar minor ditemukan dibawah bibir, palatum, mucosabukal dan bibir bawah.
• Gambaran klinik
1. Pertumbuhan lambat
2. Sedikit nyeri
3. Terasa lesi ketika diraba pada dua daerah yaitu multifocal dan multinodular
4. Menyerang usia 35 - 80 tahun(dominan usia 60 tahun)
5. Diameter lesi 1-5 cm
6. Bengkak asimtomatik
7. Pada pasien yang terserang pada kelenjar parotid dengan synchronous atau metachronous adnexal cutaneous tumor ditemukan including dermal cylindrema, trichoepitelioma dan ekrin spiradenoma.
Hystopatologi
• Solid (nampak pulau-pulau atau lembaran-lembaran sel basal)
• Trabecular-tubular (nampak elemen epitel tubular)
• Membranous adenoma (nodular dengan ukuran pulau yang bervariasi yang mengelilingi Periodic-Acid-Schiff (PAS) dengan ukuran membran hyaline besar.
Treatment dan Prognosis
Treatment dengan cara bedah eksesi.
Prognosis, kecuali memberanous adenoma, monomorphic adenoma jinak dan jarang reccurent.
2. Canalicular Adenoma
• Menyerang pada usia 50 tahun, dengan penderita dominan wanita.
• Gambaran klinik :
1. Lebih sering pada bibir atas (81%; laporan kasus)
2. Asimptoratik
3. Ukuran lesi rata-rata 2-3 cm.
• Pada hystopatologi nampak bilayered strands
• Sel kuboid/kolumnar
• Banyak eosinopil cytoplasma
• Multiple foci
• 20% kasus multitocal
• Treatment dan prognosis dengan bedah eksesi.
3. Myoepithelioma
• Tumor jinak kelenjar saliva peda sel myopithelial.
• Immunohistochemical dengan antibodi actins, cytokeratin, purnean, dan 5-100 protein
• Kebanyakan myoepithelioma bravel dari kelenjar parotis, tetapi dapat juga dari kelenjar submandibula dan kelenjar minor saliva intraoral.
• Secara klinis, myoepithelioma terasa nyeri terbatas pada massa
• Terjadi pada dekade ke3-9(rata-rata 53 tahun) dan prevalensi untuk wanita dan pria adalah sama
• Secara mikroskopis; nampak lembaran plasmacytoid atau sel spindel yang membentuk lesi. 70% kasus membentuk sel spindel dan 20% kasus tersusun atas sel plasmacytoid
• Treatment lesi jinak ini adalah serupa dengan mixed tumor.
4. Oncocytic Tumors
a. Oncocytoma/Oxyphilic Adenoma
• Lesi yang jarang mengenai kelenjar parotis
• Lesi tersusun atas oncocytes, sel granular acidophilic dengan mitokondria
• Secara klinis oncocytoma berbentuk padat, ovoid encapsulated, lesi berdiameter <5cm
• Secara mikroskopis sel oncosytoma adalah polyhedral dengan granular eosinophilic sitoplasma dan nukleus terletak di tengah
• Secara histologi sel oncocytoma selalu berbentuk lembaran sel dengan jarak mikrocystic dan clear cell change
• Pewarnaan PTAH/Phosphotunystic Acid Hematoxylin digunakan untuk menegakkan diagnosa oncocytoma
• Treatment yang digunakan adalah konservatif dengan superficial parotidectomy sebagai treatment pilihan
b. Papillary Cystadenoma Lymphomatosum(Warthin’s tumors)
• 7% dari neoplasma epitel pada kelenjar saliva; mayoritas kelenjar parotis
• Menyerang pada dekade ke5-8 kehidupan
• Penelitian terakhir menyatakan bahwa merokok berhubungan dengan adanya penyakit ini
• Dimulai dari lymph node sebagai hasil perkembangan awal elemen kelenjar saliva dan nampak hiperplasia sekunder pada inflamasi kronik
• Tumor menunjukkan gejala tipical seperti massa kista pada kelenjar inferior pole, berdekatan dan pada posterior sudut mandibula
• Tumor ini enkapsulasi dan berlobus polos pada permukaannya dan dikelilingi oleh garis pembatas
• Secara mikroskopis kista bergaris pembatas ini irreguler oleh sel kolumner eosinophilic concocyte.
• Tumor ini recurent karsinoma dan bisa bertransformasi menjadi ganas, khususnya komplikasi dari radioterapi dari daerah yang terkena.
c. Sebaceous Adenoma
• Terjadi differensiasi pada kelenjar submandibular dan parotis. Fakta-fakta duktus intralobular yang terganggu menjadi awal sebaceous adenoma dan sebaceousneoplasm lain seperti sebaceouslympadenoma, sebacous carcinoma, dan sebaceous lymphadenocarcinoma.
• Lesi ini jarang. Parotidectony adalah treatment pilihan ketika lesi menyerang kelenjar. Bedah eksisi digunakan pada kasus intraoral neoplasma.
5. Ductal Papillomas
• Ductal papillomas terdiri dari sialadenoma papilliferum, inverted ductal papilloma, dan intraductal papilloma
• Tumor ini dimulai dari interlobular dan duktus ekskretori pada unit kelenjar saliva.
a. Sialadenoma Papilliferum
• Neoplasma kelenjar saliva jinak yang tidak biasa dan petama kali dilaporkan pada tahun 1969 sebagai penonjolan pada mayor dan minor kelenjar saliva
• Ditemukan pada intraoral terutama mukosa bukal dan palatal
• Terasa nyeri pada lesi
• Beberapa kasus melaporkan bahwa laki-laki pada dekade ke-5 dan 8 kehidupannya lebih sering terjangkit penyakit ini
• Penampilannya menunjukkan frekuensi keratosis dan permukaanya berpapilla
• Proses perkembanganya terbentuk dari celah dan berjarak tak beraturan
• Pertumbuhannya berlanjut dari membran mukosa yang berlebihan menjadi verrucous dan hampir sama seperti squamousa papilloma
• Umumnya lesi ini jinak dan ditangani dengan bedah konservatif tetapi tetap terdapat kecenderungan untuk kambuh.
b. Inverted Ductal Papilloma
• Lesi papilloma yang berhubungan dengan asal kelenjar saliva
• Penyakit ini jarang dan terdapat nodul submukosa yang menunjukkan limfoma atau fibroma
• Secara mikroskopik terdapat proliferasi duktus epitelium sirkumvalata dan kadang-kadang sel submukosa. Terdapat juga polarisasi nukleus dengan sel goblet dan berbentuk transisional dari sel kuboidal menjadi squamousa
• Treatment penyakit ini adalah simple excision
c. Intraductal Papilloma
• Lesi yang jarang dan dimulai dari tingkat terendah sistem duktus
• Kadang-kadang menunjukkan obstruksi pada saliva
• Secara histologi, lapisan single atau double epitel kuboid menjadi kolumner tertutup oleh beberapa lipatan papilloma yang menonjol pada duktus dengan proliferasi pada dinding kista
• Treatmentnya sama dengan inverted ductal papilloma.
monomorphic adenomas
Tuesday, December 27, 2011
Posted by Putri Ferina Aprilia at 7:54 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment