1. Definisi
Avulsi gigi merupakan suatu kondisi dimana gigi terlepas dari soketnya. Untuk menanganinya, dokter gigi perlu melakukan suatu tindakan untuk mengembalikan gigi ke dalam soketnya semula, tindakan ini disebut replantasi gigi.
Golden periode untuk melakukan replantasi gigi adalah 2 jam setelah gigi tersebut terlepas. Apabila gigi direplantasi lebih dari 2 jam, kemungkinan gigi akan menjadi non vital sehingga gigi tersebut perlu dilakukan perawatan endodontik setelah difiksasi. Selama gigi terlepas, gigi harus selalu berada dalam keadaan yang lembab. Simpanlah gigi dalam kassa steril yang sudah dibasahi NaOCl fisiologis 0,9%, dalam susu murni, atau dengan menggunakan saliva sendiri. Namun, bukan dengan cara direndam. Selama penanganan gigi yang avulsi sebaiknya dihindari memegang bagian akar gigi. Setelah gigi direplantasi, fiksasi gigi tersebut selama 3-8 minggu. Periksa vitalitas gigi secara berkala (tiap satu minggu), apabila gigi menjadi non vital maka harus segera dilakukan perawatan endodontik.
Berdasarkan penelitian Andreasen dkk, menjelaskan bahwa waktu keberadaan gigi ekstra alveolar berhubungan dengan prediksi prognosis gigi. Durasi ekstra alveolar melebihi 5 menit dapat menurunkan kemungkinan regenerasi ligamen periodontal jika dilihat dari gambaran roentgen foto. Hasil ini mendukung penelitian Andreasen dan Bodin yang menyatakan bahwa, resorpsi akar tidak akan terjadi apabila replantasi dilakukan dalam waktu kurang dari 10 menit gigi avulsi, tapi resorpsi akar kemungkinan terjadi 50% pada replantasi gigi 10-15 menit pasca avulsi sehingga jelaslah bahwa replantasi yang segera akan mempengaruhi hasil perawatan.
Sebelum mendapatkan tindakan perawatan pasien diinstruksikan untuk menyimpan gigi dalam media alumunium foil atau perintahkan pasien untuk menggenggam dengan hati-hati gigi dalam sapu tangan ataupun kain bersih dan segera ke dokter gigi. Gigi dapat juga disimpan dalam media penyimpanan untuk menghindari dehidrasi ligamen periodontal dan kematian pulpa.
2. Persyaratan
a. Replantasi harus dilakukan dalam waktu seminimum mungkin yaitu kurang dari 30 menit setelah avulsi
b. Gigi harus dalam keadaan bersih. Apabila gigi kotor akan mengakibatkan infeksi akibat kuman yang terbawa oleh gigi
c. Tidak terdapat karies yang luas
d. Tulang alveolar tidak hancur agar dapat menopang gigi yang akan direplantasi
e. Ligamen periodontal tidak tergores
3. Prosedur Pengerjaan
a. Gigi dipegang pada bagian mahkota dengan kain kasa yang basah dan tidak boleh dikerok atau digosok. Jika masih ada kotoran yang tertinggal cukup dengan meletakkan gigi dibawah air mengalir atau mencelupkan pada rendaman salin
b. Berikan anestesi lokal pada regio yang akan direplantasi agar pasien tidak merasa kesakitan pada saat penanganan
c. Gigi dipegang pada bagian mahkota
d. Gigi dimasukkan perlahan-lahan dengan tekanan ringan
4. Contoh Kasus Replantasi
Pasien anak laki-laki berumur 8 tahun dirujuk ke Departemen Bedah Oromaksilofasial setelah mengalami avulsi gigi insisivus sentralis kiri atas (gigi insisivus sebelahnya mengalami luksasi parah). Gigi disimpan dalam susu dan direplantasikan 1,5 jam setelah terjadinya trauma. Sebelum replantasi, gigi tersebut direndam dalam larutan Doxycyclin (100 mg/10 ml) selama 5 menit. Pasien meminum Amoxycyclin secara sistematis. Setelah 10 hari, dipasangkan splinting nonrigid.
Gigi yang direplantasi sedang dalam perkembangan akar tahap keempat klasifikasi Moorees. Pasien kemudian dirujuk ke Departemen Pedodonsia, meskipun hal ini dilakukan tiga bulan pascatrauma karena iresponsibilitas pasien. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, didapat bahwa telah terjadi nekrosis pulpa pada kedua insisivus sentral. Penundaan waktu berobat setelah terjadi trauma menyulitkan proses perawatan. Manajemen endodontik difokuskan terhadap pengeliminasian infeksi bakteri yang parah. Setelah tiga minggu perawatan, kondisi gigi membaik dan inflamasi jaringan periapikal berkurang. Saluran akar kedua gigi insisivus sentralis diisi dengan dressing kalsium hidroksida agar terjadi apeksifikasi. Pengisi saluran akar sementara diganti setiap dua bulan. Empat bulan pascatrauma, perawatan endodontik selesai (saluran akar diisi dengan bahan pengisi dengan metode kondensasi lateral).
Dalam hal ini, pembentukan akar setelah replantasi tidak ideal, namun tujuan yang lebih penting adalah untuk memperoleh penutupan akar. Setelah 25 bulan, control rtadiografi menunjukkan adanya gambaran resorpsi.Pertumbuhan tulang alveolar baik.
Replantasi
Friday, December 30, 2011
Posted by Putri Ferina Aprilia at 6:40 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment