A. Dento alveolar fraktur
Disini termasuk fraktur gigi, subluksasi, evulsi daripada gigi, dengan atau tanpa fraktur alveolus dan kadang- kadang berhubungan dengan tipe fraktur yang lain.
Kerusakan daripada gigi :
Salah satu dari fraktur yang sering terjadi karena adanya injuri pada wajah adanya kerusakan daripada mahkota gigi dengan atau terbukanya pulpa.
Pada fasial injuri setelah terjadi robeknya gigi atas serta gusi insisivus maksila juga kadang-kadang mengalami kerusakan. Pada pasien yang tidak sadar, kemungkinan gigi yang lepas/patah akan tertelan oleh pasien pada waktu kecelakaan.untuk hal ini kita lakukan chest-photo (foto thorax)
Fraktur – alveolus
Disini fraktur dapat terjadi dengan atau tanpa berhubungan dengan kerusakan gigi. Fraktur pada tuberositas maksilaris dan fraktur dari pada dasar sinua maksilaris adalah relatif sering terjadi pada eksodonsia. Fasial injuri kerap kali menyebabkan suatu multipel fraktur dari pada alveolus, dan pada umumnya area insisivus.
Pemerikasaan klinis
Kemungkinan adanya suatu luka yang membengkak pada bibir dan mungkin juga adanya laserasi pada bagian dalam bibir biasanya edematus dan ekimosis.
Pada gingiya dapat terjadi leserasi, ekimosis dan deformitas alveolus. Njuri yang sering terjadi adalah pecahnya gigi dengan garis vertikal (vertikal splinting)karena gigi rahang bawah bertatapan dengan gigi rahang atas.
Lakukan pemeriksaan dengan kaca mulut dan sonde pada seluruh gigi.
Palpasi :
Palpasi dilakukan pada bibir, karena kadang-kadang pecahan gigi tersebut dapat masuk kedalamnya. Palpasi pada alveolus dapat menunjukkan akan adanya deformiti tulang dan krepitasi jika fraktur tersebut communited. Semua gigi harus diperiksa dengan teliti dan terakhir diperiksa segmen dento-alveolar fraktur.
Fraktur dento alveolar
Friday, December 30, 2011
Posted by Putri Ferina Aprilia at 6:27 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment