Osteosarcoma (sarcoma osteogenic) merupakan jenis tumor tulang yang ganas yang kasusnya paling umum didapati. Jenis tumor ini berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan pada masa remaja. Paling sering ditemukan pada anak-anak, dan rata-rata terdiagnosis pada umur 15 tahun.
Rasio kejadian pada anak laki-laki dan anak perempuan adalah sama, tetapi pada akhir masa remaja penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki. Penyebab yang pasti tidak diketahui. bukti-bukti mendukung bahwa tumor ini
merupakan penyakit yang diturunkan. Osteosarcoma cenderung tumbuh di tulang paha (ujung bawah), tulang lengan atas (ujung atas) dan tulang kering (ujung atas). Ujung tulang-tulang tersebut merupakan daerah dimana terjadi perubahan dan kecepatan pertumbuhan yang terbesar. Meski demikian, osteosarcoma juga bisa tumbuh di tulang lainnya.
Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri. Sejalan dengan pertumbuhan tumor, juga bisa terjadi pembengkakan dan pergerakan yang terbatas. Pada masa pengobatan, sebelum dilakukan pembedahan maka tumor akan dikecilkan terlebih dulu dengan melakukan kemoterapi. Kemoterapi ini juga berguna untuk membunuh sel tumor yang mulai menyebar. Apabila belum ditemukan terjadinya penyebaran ke paru-paru, maka angka harapan hidup mencapai 60%. Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.
Diagnosis Osteosarcoma
Guna menetapkan diagnosis Tumor Tulang, dibutuhkan beberapa hal yaitu
1. Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk mengetahui riwayat penderita, apakah sebelumnya sudah ada riwayat kelainan (bawaan) atau trauma.
Faktor yang dipertimbangkan untuk anamnesis ini antara lain: umur, lama dan perkembangan tumor, nyeri, serta pembengkakan. Nyeri menjadi keluhan utama bagi penderita tumor ganas, karena menjadi indikator adanya ekspansi tumor yang cepat dan terjadi penekanan pada jaringan disekitarnya, perdarahan atau degenerasi.
2. Pemeriksaan klinik
3. Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan ini dilakukan secara cermat bila ada keluhan dari penderita untuk menentukan apakah gangguan diakibatkan penekanan tumor pada saraf tertentu.
4. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis (foto polos, scanning radionuklida, CT-Scan, MRI-scan, PET-scan) penting untuk menegaskan diagnosis.
o rontgen (x-ray) tulang yang terkena,
o CT-scan tulang yang terkena,
o MRI-scan untuk mengetahui struktur dalam tulang yang terkena,
o PET-scan bagian tulang yang terkena,
o CT-scan dada untuk melihat apakah ada indikasi penyebaran ke paru-paru,
o scanning tulang untuk melihat penyebaran tumor
5. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan tambahan atau penunjang guna menegaskan diagnosis. Pemeriksaan laboratorium ini meliputi pemeriksaan level LED, Hb, serum enzim alkali fosfatase, serum elektroforesis protein, serum asam fosfatase.
6. Pemeriksaan biopsy
Biopsi yang dimaksud merupakan proses pengambilan contoh tissue tulang yang akan digunakan untuk serangkaian tes.
Prognosis Osteosarcoma
Prognosis osteosarcoma dibagi dalam tiga grup, yaitu:
- Stage-I
Osteosarcoma jarang ditemukan, termasuk parosteal osteosarcoma atau central osteosarcoma tingkat rendah. Prognosis grup ini baik sekali (lebih besar dari 90%) dengan resection yang lebar.
- Stage-IIb
Prognosis bergantung pada lokasi tumor (proximal tibia, femur, pelvis, dll), ukuran massa tumor (dalam satuan sentimeter), derajat necrosis dari kemoterapi yang dilakukan sebelum operasi, dan faktor patologis (seperti derajat p-glycoprotein, apakah tumor yang diderita CXCR4 positif, apakah ditemukan indikasi penyebaran ke paru-paru). Untuk sampai ke tahap metastasis (menyebar ke bagian lain) dibutuhkan waktu sekitar 12 sampai 24 bulan, juga dibutuhkan sejumlah metastasis untuk sampai ke indikasi prognosis osteosarcoma metastatik.
- Stage-III
Keberadaan osteosarcoma yang termasuk grup ini dengan metastasis paru bergantung pada resectability tumor primer dan nodule paru, derajat necrosis tumor primer, dan mungkin juga jumlah metastasis yang terdeteksi. Keseluruhan prognosis berada dalam kisaran 30 % atau lebih besar dari nilai tersebut. Sekali osteosarcoma teridentifikasi, serangkaian tes lanjutan akan dilakukan untuk memastikan apakah sel tumor sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya atau belum. Hasil tes lanjutan ini nantinya akan menentukan jenis perawatan apa yang cocok untuk menangani (mengobati) osteosarcoma yang teridentifikasi diderita.
Adapun tingkatan osteosarcoma yang mungkin ditemukan berdasar hasil tes lanjutan, yaitu:
- Osteosarcoma Lokal (terbatas)
Jenis osteosarcoma ini hanya ditemukan di satu bagian tubuh saja.
- Osteosarcoma metastatik
Osteosarcoma telah menyebar ke bagian tubuh lain (dari tempat awal teridentifikasi).
- Osteosarcoma berulang
Osteosarcoma jenis ini adalah jenis tumor yang sudah disembuhkan, tetapi kemudian kambuh lagi. Tumor yang baru bisa terjadi dan berawal di tempat yang sama dengan sebelumnya, atau mungkin saja teridentifikasi di tempat yang berbeda dengan sebelumnya. Sementara itu secara histologis (berdasarkan ilmu jaringan tubuh), tingkatan osteosarcoma terlihat sebagaimana tercantum dalam tabel.
Tingkatan Osteosarcoma secara Histologis
G1-G2 : tingkat rendah
G3-G4 : tingkat tinggi
Suatu sistem yang dikenal sebagai sistem AJCC (American Joint Commision on Cancer) kerap digunakan dalam penentuan tingkatan tumor tulang. Dalam sistem ini dikenal simbol:
- T : fitur atau ukuran tumor
- N : indikasi penyebaran ke node kelenjar getah bening
- M : indikasi penyebaran ke organ lain yang jauh dari tempat asal tumor
- G : tingkatan tumor
- Kombinasi dari keempat informasi tentang tumor, node kelenjar getah bening, metastasis, dan tingkatan digunakan dalam proses pengelompokan yang biasanya menggunakan angka Romawi.
Tingkatan Osteosarcoma secara Klinis
G1-G2 : tingkat rendah
G3-G4 : tingkat tinggi
T0 : tidak ada bukti tumor
T1 : tumor <= 8 cm (sekitar 3 inch)
T2 : tumor > 8 cm
T3 : tumor telah berpindah ke tempat lain atau pada tulang yang sama
N0 : tidak ada penyebaran regional ke (dekat) node-node kelenjar getah bening
N1 : tumor telah menyebar ke node-node kelenjar getah bening terdekat
M0 : tidak terjadi metastasis jauh
M1 : metastasis jauh (penyebaran tumor ke tissue atau organ-organ yang berada jauh dari lokasi asal tumor tulang)
M1a: tumor telah menyebar ke paru
M1b: tumor telah menyebar ke tempat lain
IA : tumor terbatas pada tulang, dan kurang dari 8 cm, masih dalam tingkat rendah
IB : tumor terbatas pada tulang, dan lebih dari 8 cm, masih dalam tingkat rendah
IIA : tumor terbatas pada tulang, dan kurang dari 8 cm, termasuk tingkat tinggi
IIB : tumor terbatas pada tulang, dan lebih dari 8 cm, termasuk tingkat tinggi
III : tumor pada tulang, tetapi telah melompat ke tempat lain pada tulang
IVA : tumor telah menyebar ke paru
IVB : tumor telah menyebar ke node-node kelenjar getah bening dan jauh dari asal tumor, atau tumor telah menyebar ke tempat yang lebih jauh dari paru
Daftar Pustaka
1. Pocket Atlas of Dental Radiology Oleh Friedrich Anton Pasler,Heiko Visser
2. Osteosarcoma of maxilla: A case report
J Clin Exp Dent. 2010;2(3):e117-20.
OSTEOSARCOMA
Friday, December 30, 2011
Posted by Putri Ferina Aprilia at 6:54 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment